Lemot |
Sama kita ketahui pemakaian internet di Indonesia masih didominasi menggunakan koneksi wireless atau nirkabel, dan hanya sedikit yang menggunakan koneksi kabel, sepertinya ini yang membuat kita salah kaprah dan menerima, menurut Chairman Mastel Setyanto P Santosa, teknologi wireless itu sebenarnya diperuntukkan untuk jaringan internet low traffic, namun di Indonesia hal ini terbalik koneksi wireless ini digunakan untuk koneksi traffic tinggi sehingga konsumen melihat bahwa koneksi internet Indonesia lambat, padahal sebagai negara berkembang seharusnya koneksi fixed broadband yang harus diperbesar, bukan malah koneksi wireless.
Karena itu Mastel mendesak pemerintah sebagai pemegang kebijakan untuk segera mungkin untuk membagun jaringan fixed broadband baik yang berbasis serat optik maupun bebasis kabel, selama ini pemerintah terlihat tidak peduli dalam membangun infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.
Dengan penggunaan fixed broadband koneksi internet akan jauh lebih cepat dan lebih stabil dibandingkan dengan wireless broadband. untuk pengguna internet mobile di Indonesia diperkirakan pada tahun ini lebih kurang 40 juta pemakai dan angka ini akan terus bertambah, sedangkan untuk sambungan fixed line pada saat ini lebih kurang 15 juta pelanggan.
Untuk hal ini harusnya kita belajar dari negara Prancis yang membangun jaringan fixed broadband untuk warganya, dengan konsep menyerahkan pembangunan jaringan fixed broadband pada semacam badan usaha milik pemerintah daerah dan cara ini juga diterapkan oleh autralia dengan pola pendanaan dari public private partnership.
Indonesia telah menerapkan pola public private partnership ini dibidang industri listrik jika ini diterapkan juga dibidang koneksi jaringan internet berbasis fixed broadband warga indonesia akan mendapatkan kenyamanan dan kepuasan dalam menggunakan teknologi internet, dan tidak akan kalah dari negara lain yang sudah terlebih dahulu menggunakannya.
Semoga koneksi internet di Indonesia terbebas dari ayang namanya lemot.